Love My Life
Hi, Readers!
Enjoy Reading my blog.. don't hesitate to leave comments.. thanks! :).
(Love my Life.)
May 6, 2008
filosofi sebutir beras /11:07 PM
Belakangan ini di Indonesia, banyak terjadi kasus bayi dan balita yang terkena penyakit busung lapar dikarenakan orang tua mereka yang miskin dan tidak mampu memberi makanan dengan gizi yang seimbang. Saya sungguh prihatin dengan kondisi Indonesia yang seperti ini. Dikala para pejabat sedang berkorupsi ria, sementara penduduknya banyak yang miskin dan tidak cukup untuk makan dengan gizi yang seimbang.
Ngomong-ngomong soal makan, dulu saya pada waktu SD pernah makan masih bersisa nasi dan lauknya. Mama selalu bilang kalau nasi dan lauk yang tidak dimakan itu akan menangis apabila tidak dihabiskan dan saya menurut saja.
Pada waktu liburan bulan januari kemaren, saya menonton acara kejamnya dunia di Trans TV. Kisah pada hari itu menyangkut tentang beras juga. Seorang nenek yang sudah berumur 60 an yang hidup sebatang kara, rela bangun pagi buta untuk pergi ke pasar tradisional guna memunguti butiran-butiran beras yang jatuh di toko yang menjual beras. Setelah beras-beras tersebut berhasil dipunguti selama 4 jam, barulah nenek tersebut mendapatkan kira-kira 2 kg beras saja.
Setelah itu nenek tersebut bergegas menjual beras hasil pungutan itu dengan harga 2000 rupiah per kilo di pasar tersebut. Setelah berhasil menjual beras-beras pungutan itu, si nenek mengantongi 4000 rupiah yang lantas dibelikannya nasi aking yang sekilo 1000 rupiah, dan sisanya 2000 rupiah si nenek membeli sayur dan lauk seadanya. Begitulah hari-hari si nenek sebatang kara yang menggantungkan hidup dari sisa-sisa beras di pasar. Maka dari itu hendaknya kita menghargai sebutir beras, makan hendaknya tidak menyisakan satu butir nasipun. Nasi satu butir itu sangat berharga bagi orang lain, dan banyak orang di luar sana yang ingin makan nasi tetapi tidak bisa makan nasi dikarenakan tidak ada uang. Sebaiknya kita selalu bersyukur teman dengan apa yang kita peroleh dan jangan kita sia-siakan begitu saja.. :)
Labels: Kejamnya Kehidupan, Makna Kehidupan
2 had their say | have yours?