May 27, 2008
Nabrak hantu di Lampung /6:25 PM
Pada tanggal 13 Februari 2008 adalah hari yang luar biasa buat saya. Pada hari itu Mama, Papa, Om, serta saya balik dari acara menjenguk mbah kakung dan mbah putri saya yang ada di provinsi Jambi. Perjalanan dengan mobil keluarga itu nampaknya mulus-mulus saja, terkecuali baret di mobil kami diakibatkan oleh terkena pohon atau dahan kayu di pinggir jalan serta batu-batu kerikil yang terhempas oleh ban mobil. Pada waktu sore hari, kami sampailah di suatu dusun di provinsi Lampung. Pada waktu masuk gerbang desa, di depan mobil kami ada satu truk pengangkut pasir, dan om saya yang sedang menyetir berusaha untuk menyelip truk tersebut.
Lampu dim/jauh pun dinyalakan untuk memastikan di kanan jalan tidak ada orang yang sedang berjalan, atau mobil dari arah berlawanan. Semuanya berjalan dengan baik pada waktu itu, tidak ada orang yang di bahu jalan, dan tidak ada mobil dari arah berlawanan, dan om saya pun mulai menyelip truk pasir itu. Tiba-tiba kami melihat ada kakek-kakek sedang berjalan dibahu jalan sebelah kanan dan karena sempitnya waktu untuk menghindar si kakek, om saya pun dengan sukses menabrakkan spion mobil kanan dengan kepala si kakek. "BUMMMM" suara tumbukan spion dengan kepala si kakek terdengar keras oleh kami yang sedang ada di dalam mobil, dan juga spion mobil kami sampe lepas gara-gara saking kerasnya tabrakan antara spion dan kepala tersebut.
Papa saya menyuruh om saya menyelip si truk pasir dan berhenti di kiri jalan. Papa dan Om saya keluar mobil untuk bertanggung jawab dan juga kalau bisa berdamai dengan orang kampung tersebut, dan mengambil kaca spion mobil kami yang lepas. Pada saat itu saya curiga kenapa si supir truk merasa aneh dengan mobil kami yang berhenti tiba-tiba di sebelah kiri jalan, dan lebih anehnya lagi si spion mobil kami harusnya menelungkup ke arah jendela mobil, tetapi malah menjadi ke arah sebaliknya. Saya dan mama sangat panik di dalam mobil pada saat itu, dan hanya bisa berdoa semoga semuanya baik-baik saja.
Beberapa saat kemudian, nampak papa dan om saya yang langsung menuju mobil dengan langkah terengah-engah. Saya bertanya-tanya dalam hati apa yang sedang terjadi pada saat itu. Saya tanya ke papa apa yang terjadi dan dia menjawab tidak ada apa-apa disana, bahkan tidak ada tubuh kakek-kakek yang kepalanya habis tertabrak spion mobil kami. Papa dan om saya menemukan spion mobil tepat di depan warung yang ada 5 orang yang sedang ngopi-ngopi di warung itu, dan warung itu berjarak 1 meter dari bahu jalan.
Aneh sekali memang, seharusnya kalau kejadian kami menabrak si kakek itu di depan warung tersebut, seharusnya pemuda-pemuda tersebut langsung menghampiri mobil kami dan terjadi keramaian di tempat kejadian perkara, tetapi yang terjadi adalah pemuda-pemuda tersebut dengan santainya menanyai papa dan om saya. "Ada apa mas??? spionnya kenapa?" tanya salah satu pemuda yang sedang ngopi di warung itu. Kami semua tahu pada saat itu bahwa yang om saya tabrak pada waktu itu adalah hantu.
Hantu tersebut kata papa saya adalah hantu cebol yang sering mencelakakan orang-orang yang sedang berkendaraan di daerah sumatra, karena spion mobil kami pendek dan tingginya sepinggang orang dewasa. Yang jelas hantu tersebut berniat untuk mencelakakan kami, kalau om saya tidak menabrak si hantu, pasti kami sudah ditabrak si truk pasir dan saya tak tahu apa jadinya jika om saya tidak menabrak si hantu.
Labels: Hantu
0 had their say | have yours?